Senin, 19 Januari 2009

9 Segmen Karakter Unik Indonesia

Dalam menentukan target market sebuah produk faktor demografi adalah salah satu cara untuk menentukan target segmen mana yang akan dibidik. Penentuan pemilihan target market mempunyai tujuan untuk menentukan strategi komunikasi yang tepat sesuai dengan target market yang dipilih. Pemilihan ini didasari bahwa perbedaan demografi itu akan menentukan pola perilaku konsumen. Bisa diambil contoh status ekonomi sosial golongan E atau D akan lebih Price Concious dibanding dengan segmen di golongan ses B atau A.

Namun apakah Demografi salah satu faktor untuk menentukan target market, tentu saja tidak karena ternyata masih banyak faktor – faktor lain yang juga menentukan dalam pola perilaku konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk membidik suatu target market. Berdasarkan hasil survey omnibus Dwi sapta Advertising yang dilaksanakan bulan Januari – Februari 2006 di 8 kota besar Indonesia : Jabotabek, Bandung, semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Denpasar dan Makassar melibatkan 2020 reponden. Mendapatkan temuan yang menarik dimana sifat sifat yang masuk sebagai gaya hidup dan falsafah hidup responden itu sendiri adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipertimbangkan, sehingga dapat dikatagorikan sebagai acuan dalam menentukan target yang akan dibidik dan akhirnya dapat dijadikan suatu metode dalam pendekatan kekonsumen itu sendiri baik itu melalui iklan atau program promosi lainnya.

Seiring dengan semakin berkembangnya pola hidup suatu masyarakat, sudah pasti gaya hidup juga akan mulai berubah mengikutinya. Banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah budaya sehingga melahirkan sifat – sifat yang unik baik itu segi positif ataupun segi negative. sifat – sifat itulah yang oleh masyarakat dijadikan sebagai dasar dalam memilih pacar, teman atau bahkan pasangan hidupnya begitupun dengan pemilihan dalam menentukan suatu produk. Berdasarkan hasil survey omnibus yang dilaksanakan serentak di 8 kota didapatkan 9 segmen karakter unik yang berbeda.

Sebut saja Andi yang kini berusia 33 tahun, biasa bekerja sebagai buruh pabrik dipinggiran Jakarta. Istrinya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang tinggal dirumah kontrakan dekat dengan pabrik tempatnya bekerja. Kalau hari liburnya tiba biasanya Maman lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya dirumah, disamping untuk pengiritan, keluarga adalah faktor yang paling penting dalam hidupnya sehingga sewaktu ada demo hari buruh Maman lebih memilih tetap bekerja daripada harus turut serta dengan teman – temannya karena dia berpikir orang sepertinya yang hanya berpendidikan rendah akan amat sulit mencari kerja jika nantinya akan kena PHK hanya lantaran turut berdemo sehingga maman lebih memilih posisi aman demi tetap berlangsungnya hidup keluarganya. Maman lebih berperinsif bahwa pendidikan formal bukan faktor penting dalam mencapai suatu keberhasilan.

Tipikal seperti Maman dalam survey masuk katagori Mr & Mrs Cuek. sifat ini kebanyakan dengan tingkat pendidikan rendah dan pekerjaan yang dimilikinya hanya pekerjaan kasar serta didominasi oleh usia produktif antara 26 – 45 tahun dengan golongan ses C dan kebanyakan kaum pria. Segmen ini biasanya akan membeli suatu produk dengan skala prioritas yang dia butuhkan, akan membeli suatu produk yang mereknya dikenal banyak orang, tidak terlalu peduli dengan kandungan suatu produk yang penting rasanya enak bisa memberikan kepuasaan untuk saat sekarang. Segmen ini bisa didekati dengan meningkatkan awareness. Not content but Context

Sangat berbeda dengan Andi, ada lagi sifat yang begitu memperhatikan pendidikan dan begitu memiliki ambisi dalam menjalankan hidupnya dan optimis dalam memandang sesuatu sehingga segmen ini sangat memperhatikan masa depan. Kelompok ini umumnya berpendidikan Sarjana dengan golongan SES A yang mempunyai Empathy yang cukup tinggi, seperti rajin menolong, menghormati orang lain, jujur dan selalu rukun dengan siapa saja. Seperti sifatnya sehingga golongan ini di sebut Mr & Mrs Empathy. Dilihat berdasarkan 8 kota yang disurvey segmen ini lebih didominasi dan kaum Pria dengan usia produktif berkisar antara 26 – 35 tahun.

Merupakan suatu tantangan besar untuk merangkul Mr & Mrs Empathy untuk menjadi konsumen dambaan, pola pendekatannya harus dengan cara yang pintar karena sifat ini sudah penuh dengan informasi dan dukungan namun ada juga kelemahan sifat ini yang mudah dipermainkan dengan perasaan sehingga pendekatan secara emotional atau iklan yang menyentuh lebih banyak diminatinya.

Ada lagi segmen yang umumnya sangat memperhatikan penampilannya seperti baju atau aksesoris. Biasanya menggunakan merek terkenal bahkan dari luar negeri. Segmen ini I senang mengikuti trend karena tidak mau ketinggalan zaman. Pemilihan barang – barang yang berkualitas merupakan gaya hidupnya karena mereka berperinsip penampilan mencerminkan pribadi yang berkualitas sehingga dapat mendongkrak status sosialnya. Berdasarkan sifatnya golongan ini masuk kategori orang yang gengsian dengan penggolongan Mr & Mrs Prestige. Kebanyakan sifat ini lebih dimonopoli oleh masyarakat perkotaan namun tidak menutup kemungkinan orang daerahpun justru akan memiliki peluang yang lebih tinggi selama tidak tertutup fasilitas. Mayoritas sifat ini lebih didominasi kaum wanita dan lebih dengan usia cenderung relatif muda yaitu berkisar antara 15 – 25 tahun dengan SES A.

Segmen ini mempunyai ego yang cukup tinggi, bisa didekati dengan sesuatu yang berbau ”prestige”, merek-merek yang biasa mereka gunakan adalah merek terkenal buatan luar negeri, mereka akan merasa belum puas kalau penampilannya sama dengan orang lain, akan merasa bangga kalau dianggap lebih dengan lingkungan hidupnya.

Lain lagi dengan sifat gengsian, segmen Mr & Mrs Hemat adalah kebalikannya dimana dalam membeli barang selalu mementingkan harga sedangkan kualitas bukanlah faktor yang utama. Karena kebanyakan mereka berpendidikan rendah yang umumnya para ibu rumah tangga. Umumnya sumber penghasilan kelompok ini lebih pada kepala rumah tangga saja dan memiliki beberapa orang anak sehingga memilih sikap hemat sangatlah diperlukan guna kelangsungan hidupnya. Kelompok ini kebanyakan pendidikan terakhirnya adalah SLTP dengan usia 15 – 35 tahun dan kebanyakan ibu rumah tangga. Pendekatan dalam kelompok ini lebih pada informasi harga yang sejelas – jelasnya karena penganut sifat ini memiliki kebiasaan membanding – bandingkan harga sebab hobby berburu harga murah.

Segmen yang kelima adalah Segmen Mr & Mrs Inovatif, pemilik sifat ini membuat kita kembali keusia muda, karena sifat ini lebih didominasi oleh usia muda berkisar antara 15 – 25 tahun yang mayoritas adalah pelajar. Sesuai dengan jiwanya yang masih muda, pemilik sifat ini sangat menyukai tantangan apalagi hal – hal baru tentu akan segera diburunya. Umumnya pemilik sifat ini lebih menyukai sesuatu yang menyenangkan dan menyukai hal – hal yang berbau praktis juga tidak menyukai sesuatu yang merepotkan atau istilahnya “ribet” karena umumnya sifat ini penuh dengan berbagai macam kesibukan disamping keberadaanya sebagai pelajar. Sifat ini dikenal dengan sifat penuh innovatif yang kebanyakan berjenis kelamin laki – laki, dengan golongan ses A. Pendekatan terhadap sifat ini lebih berbau teknologi karena jiwanya yang penuh inovatif, sehingga lebih tertarik terhadap perkembangan – perkembangan teknologi atau sesuatu yang penuh tantangan dengan jiwa muda. Kalau pendekatan kearah humor sudah pasti mengundang sifat ini namun humornya lebih pada “Smart humor”.

Segmen selanjutnya ini amat mudah ditemui karena penganut sifat ini lebih agamais. Dalam menjalankan kehidupannyapun lebih pada penyerahan diri yang menbuat sifat ini tidak banyak maunya atau istilahnya “Penuh neko – neko”. Namun jangan tanyakan soal kedisiplinan sudah pasti pemilik sifat ini sangat mementingkan kedisiplinan sehingga menabung atau berhemat menjadi jalan hidupnya. Sifat ini juga lebih mencintai keluarganya karena jika memiliki waktu luang selalu dihabiskan bersama keluarganya baik itu untuk berwisata atau hanya dirumah saja. Pemilik sifat ini dikategorikan sebagai
Mr & Mrs Lempeng, umumnya adalah para wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga dengan usia rata – rata 26 – 35 tahun. Pendekatan terhadap golongan ini lebih mudah karena umumnya lebih suka tinggal dirumah jadi iklan TV sudah pasti cukup mengena asalkan tidak melanggar norma agama dan kesopanan.

Selanjutnya segmen ketujuh digolongkan sebagai sifat Mr & Mrs Bijak Kebanyakan sifat ini selalu ingin dianggap orang memiliki sifat dewasa dan biasanya sebelum melakukan sesuatu lebih sering meminta pendapat rekan atau keluarga. Pemilik sifat ini lebih suka orang yang menyadari kelemahannya karena kebanyakan dimiliki oleh kaum wanita khususnya ibu rumah tangga dengan SES C. Kalau dilihat tokoh, kelihatannya Dessy ratna sari masuk katagori figure bijak karena memiliki sifat keibuan dan dalam sinetronpun selalu jadi ibu yang baik – baik saja. Pendekatan bagi sifat ini cukup sederhana karena waktu yang mereka habiskan kebanyakan dirumah jadi kemungkinan nonton TV nya lebih besar, iklan TV yang ada penggambaran Ibu dan anak sangat menarik bagi segmen ini.

Hal yang paling menarik adalah ditemukannya segmen Mr & Mrs Trusty, dimana segmen ini didominasi oleh para wiraswasta yang sangat memperhatikan unsur kejujuran. Namun golongan ini tidak terlalu menyukai keramaian karena umumnya berjenis kelamin laki – laki dengan usia rata – rata 26 – 35 tahun. Segmen ini adalah kelompok yang gampang mudah percaya terhadap orang lain apalagi orang yang memberikan informasi adalah orang – orang yang mereka percayai seperti Dokter, ilmuwan ataupun artis. Segmen ini bisa didekati dengan cara iklan yang memberikan informasi mengenai benefit produk ataupun iklan yang menggunakan ahli dibidangnya.

Dan penggolongan yang terakhir adalah dikenal dengan sifat Mr & Mrs Friedship. Kedekatannya dengan keluarga bisa diancungkan jempol karena pemilik sifat ini lebih dekat dengan keluarga juga dengan teman – temannya, Menurut mereka teman dan keluarga adalah segalanya sehingga ada istilah dikelompok ini “makan tak makan asal ngumpul”. Segmen ini kebanyakan para pekerja dan lebih didominasi kaum laki – laki dengan pendidikan Sarjana dan usia berkisar antara 26-35 tahun. Kelompok ini biasa terlihat nongkrong di mal sambil bercanda dan merokok ramai-ramai.

Pendekatan sifat ini lebih pada acara-acara yang melibatkan kebersamaan, iklan seperti iklan rokok yang paling banyak menggunakan pendekatan ini. Cara ini sangat efektif karena biasanya unsur kebersamaan dan kekeluargaan masih sangat dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.

Nama Segmen

Mr & Mrs Cuek 12.3%
· Pendidikan rendah
· Kebanyakan pria
· Pekerjaan Blue Collar
· Usia 26 – 45 tahun
· Pengeluran antara Rp 1.000.001 - Rp 1.500.000
· Saya tidak terlalu perduli dengan kondisi negara, yang penting saya & keluarga bisa hidup
· Saya termasuk orang yang tidak terlalu perduli dengan pendidikan formal
· Menurut saya, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh tingkatan pendidikan saja
Mr & Mrs Empathy 11.8%
· Pendidikan Sarjana (S1/S2/S3)
· Kebanyakan pria
· Usia segmen antara 26 – 35 tahun
· Pengeluaran diantara Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
· Menghormati orang lain adalah suatu sikap yang harus saya pegang
· Bagi saya, hidup mandiri lebih baik dibandingkan selalu bergantung dari orang lain
· Dalam hidup bermasyarakat, kerukunan hidup antar warga yang berlainan adalah dambaan
· Saya termasuk orang yang sangat memperhatikan masa depan saya
· Saya termasuk orang yang selalu optimis dalam memandang sesuatu hal
· Saya Menyukai kejujuran
· Bagi saya, mempunyai ambisi dalam hidup adalah penting

Mr & Mrs Prestige 13.6%
· Kebanyakan berpendidikan Sarjana (S1/S2/S3)
· Kebanyakan wanita
· Usia segmen antara 15 – 25 tahun
· Pengeluran ini cenderung paling besar
· Saya selalu mengikuti hal-hal yang sedang nge-trend
· Saya lebih suka membeli barang/produk yang mereknya terkenal
· Saya selalu memperhatikan penampilan saya
· Saya lebih Senang dengan produk/barang dari luar negeri (khususnya dari negara barat) dibandingkan dengan buatan dalam negeri
· Saya adalah orang yang mempunyai gengsi yang tinggi
· Saya lebih suka membeli barang/produk yang kualitasnya bagus
Mr & Mrs Hemat 11.5%
· Kebanyakan berpendidikan SLTP
· Kebanyakan Ibu rumah tangga
· Usia antara 15 – 35 tahun
· Pengeluaran cenderung paling kecil
· Dalam membeli barang/produk, saya lebih mementingkan harga dibandingkan kualitas barang/produk

Mr & Mrs Innovative 11.5%
· Kebanyakan pelajar/Mahasiswa
· Kebanyakan pria
· Usia 15- 25 tahun
· Pengeluran antara Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
· Saya adalah tipe orang yang menyukai tantangan
· Saya menyukai hal-hal yang baru
· Saya lebih menyukai hal-hal yang praktis
· Saya menyukai hal-hal yang bersifat fun
· Saya menyukai kesibukan
Mr & Mrs Lempeng 12.8%
· Kebanyakan Ibu rumah tangga
· Kebanyakan wanita
· Usia 26 – 35 tahun
· Pengeluaran antara Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
· Saya selalu menjalankan ibadah agama yang saya anut
· Saya menyukai kedisiplinan
· Saya termasuk orang yang suka berhemat
· Saya lebih suka menghabiskan waktu luang bersama keluarga
Mr & Mrs Bijak 11.7%
· Kebanyakan wanita
· Kebanyakan Ibu rumah tangga
· Usia antara 36 – 45 tahun
· Pengeluran antara Rp 1.000.001 - Rp 1.500.000
· Saya selalu Ingin dianggap oleh orang lain mempunyai sikap dewasa
· Sebelum melakukan sesuatu, saya lebih sering meminta pendapat rekan/keluarga terlebih dahulu
· Saya lebih suka dengan orang yang dapat menyadari kelemahan yang ada pada dirinya
Mr & Mrs Trusty 13.4%
· Jenis kelamin laki-laki
· Kebanyakan wiraswasta
· Usia antara 26 – 35 tahun
· Pengeluaran antara Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
· Termasuk orang yang mudah percaya pada orang lain
· Tidak terlalu menyukai keramaian
Mr & Mrs Friendship 1.4%
· Kebanyakan Laki-laki
· Usia 26 – 35 tahun
· Dekat dengan keluarganya
· Dekat dengan teman-temannya
By Dodi Rudiana Permana, Tulisan telah diterbitkan di Majalah : Bee Magazines Dwisapta 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar