Selasa, 15 September 2009

Sabtu, 27 Juni 2009

Pasar Vitamin C

Produk vitamin C tergolong paling populer dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Cukup banyak pemain (produsen) yang berkompetisi menawarkan berbagai jenis vitamin C. Antara lain PT Bayer Indonesia (Redoxon), PT Takeda Indonesia (Vitacimin), PT Kalbe Farma (Xon-C) dan PT Totalcare Nutraceutical (Ester C).

Walau demikian, perkembangan kategori produk vitamin C dari waktu ke waktu pasarnya tidak mengalami perkembangan berarti.

Kalau coba kita pelajari, pasar vitamin C di Indonesia menurut data nielsen ditahun 2007 pasarnya sekitar 182,9 Milion Tab atau Rp 267.3 Bilion .
Pemain yang paling besar dkategori tablet adalah Enervon C, Redoxon dan Ester C, untuk dikategori tablet hisap adalah Vitacimin, Xonce dan Vicee

Peta persaingan produk-produk vitamin C mulai berubah sejak PT Djojonegoro meluncurkan produk yang diberi merek You C1000 pertengahan 2005 Tidak hanya tampilan fisiknya yang berbeda (dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol) ASPP pun tampil dengan menambah dosis pasar vitamin C yang selama ini sebatas 500 mg menjadi 1000 mg.

Pemain lain yang ikut memeriahkan pasar vitamin C 1000 mg adalah Redoxon Double Action 1000mg serta Sido Muncul 1000mg.

You C1000
PT Djojonegoro tidak memperlakukan produknya sebagai obat tapi lebih sebagai minuman, saluran distribusi yang bisa dimanfaatkan oleh You C1000 jauh lebih banyak dibandingkan produk vitamin C lain.
Ketersediaan produk ini tidak hanya terbatas pada apotek dan toko obat tapi juga ada diberbagai gerai lain.
Yang paling berbeda Penempatan produk di pasar modern produk ini tidak masuk di kategori obat-obatan, tapi ditempatkan berdampingan dengan produk minuman.
You C1000 mendapat sambutan pasar yang baik Penjualan You C1000 terus meningkat.

Apa sebenarnya key issue yang bisa kita pelajari :

Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan
- Pola hidup manusia modern sudah sedemikian berubah dibandingkan dengan era sebelumnya
- Kesibukan dan dinamika kehidupan modern sering membuat seseorang tak punya waktu menjaga kesehatannya
- Masyarakat perkotaan yang gaya hidupnya beresiko bagi terjadinya tingkat stres yang tinggi dan menurunnya kualitas nutrisi.

Vitamin, khususnya C, merupakan salah satu zat yang diperlukan tubuh manusia setiap hari, sebagai antioksidan dan menjaga kekebalan tubuh terhadap berbagai jenis penyakit.
Vitamin C sebenarnya bisa ditemui di berbagai jenis buah dan sayuran Hanya saja, selain kadarnya yang kurang mencukupi, pola makan serta kesibukan manusia modern menjadikan kebutuhan vitamin C kurang terpenuhi.

Bagaimana para produseb berkompetisi, mari kita analisa iklan iklan yang ditayangkan di TV :

You C1000
Iklan You C 1000 memakai endorser Miss Universe " Berbicara ”You C 1000, 1000 miligrams of vitamin C”" Pesan dari iklan ini ingin memberikan persepsi kepada pasar bahwa kandungan vitamin C yang baik adalah 1000 mg.
Selain cara above the line, ASPP menggunakan program below the line serta newsletter (dibagikan secara gratis di berbagai tempat kebugaran) sebagai salah satu sarana edukasi.

Redoxon Double Action
Redoxon meluncurkan Redoxon Double Action "Juga mengikuti kandungan vitamin C 1000 mg ,Iklannya berpesan ”Redoxon dengan 1000 mg vitamin C”.

Sido Muncul Vit C1000
Ratu sebagai endorser "Dalam iklannya Maia mengatakan, ”Sido Muncul C 1000, vitaminnya benar-benar 1000 mg”. Melakukan strategi me too "Dengan harga yang lebih murah" Diharapkan dapat menjangkau konsumen yang lebih banyak, Dapat memberikan alternatif bagi konsumen menengah bawah.


Hollisticare Ester C

Holisticare Ester C menekankan pesan vitamin C yang aman bagi lambung "Pesan iklannya, ”Hollisticare Ester C, vitamin yang aman bagi lambung... Yang lain i don’t care” - Iklan ini mencoba mempengaruhi persepsi konsumen, kalau vitamin C 1000 mg bisa merusak lambung karena terlalu asam.

Nutrisi Hi C
Bahkan iklan media cetak yang disampaikan oleh Nutrisi Hi C memvisualisasikan pisau silet tajam yang terkikis ketajaman vitamin C, dengan pesan iklan ”pilih vitamin C yang aman bagi lambung”. (Terdapat pada iklan media cetak Nutrisari di tabloid Bintaro).

Hal yang menarik baru baru ini yang saya lihat adalah iklannya Nutrisari Fruit & Vegi, minuman vitamin C cair ini dibuat dalam bentuk kemasan kotak

Nutrisari mengkomunikasikan bahwa jeruk lebih sehat dibanding Sayuran Hijau klorofil.
Supaya seimbang dan bergizi nutrisinya, itu semua ada di Nutrisari Fruit & Vegi.
Mari kita lihat saja, apakah produk ini akan bisa berhasil dipasaran.

Tingkat loyalitas di produk-produk minuman itu tergolong rendah, kecuali merek Teh Botol Sosro dan Aqua yang sudah benar benar melekat dibenak konsumen. Hal yang menjadi pemicu orang ingin mencoba produk minuman adalah faktor harga.

Kalau saya melakukan observasi, tingkat kesadaran orang untuk konsumsi vitamin C cukup baik, terutama ketika badan mereka mulai tidak enak, sehingga memberikan peluang bagi para produsen untuk berlomba produknya bisa banyak dikonsumsi.
sesuai dengan beberapa manfaat yang bisa didapatkan dalam vitamin C yaitu
- Untuk kekebalan tubuh,
- Anti oksidan, yang mencegah penuaan dini pada kulit
- Untuk penyembuhan luka,
- Untuk penyembuhan serta perawatan tulang, dan gigi.
- untuk menjaga kondisi kesehatan
- Mempercepat pemulihan sakit

Hal apa yang akan terjadi jika kita kekurangan vitamin C
- Menyebabkan sariawan,
- Influenza, kulit kering, kasar, dan pecah-pecah,
- Rambut yang kering,
- Gigi menjadi rapuh,
- Penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dan infeksi,
- Anemia
- Penyakit kardiovaskular (seperti jantung dan pembuluh-pembuluh darah),
- Menyebabkan kenaikan berat badan.

Apa yang akan terjadi jika kita kelebihan vitamin C :
Konsumsi vitamin C di atas 2000 mg/hari dapat menyebabkan diare, dan sakit perut.

Konsumsilah selalu vitamin C untuk kesehatan tubuh Anda dan yang lebih penting imabngi dengan olahraga :), jangan kekurangan dan jangan kelebihan, kalau kelebihan selain bisa diare juga diare, mubajir juga menyebabkan kantong kering he he
chers @dodi

Senin, 02 Februari 2009

ETHNOGRAPHY RESEARCH

Mungkin Anda masih baru mendengar kata Ethnography, Ilmu ini dikembangkan dari ilmu antroplogi untuk mempelajari pola perilaku seseorang dalam mengunakan suatu produk dengan cara observasi.

Untuk memudahkan mengerti Ethnography Riset mari kita melihat dari istilah sleeping with the customer/wife, beberapa pertanyaan triger yang bisa Anda jawab sendiri ?
1. Apakah Anda sudah benar kenal istri Anda ketika masih pacaran ? 2. Apakah ada yang disembunyikan oleh istri Anda sebelum Anda menikah?
3. Sebelum Anda menikah, Apakah Anda tahu bagaimana kebiasaan istri Anda saat dia baru bangun tidur dan apa saja yang dia lakukan?

Menurut Saya, Anda benar benar kenal sama istri Anda setelah Anda resmi menjadi suami istri kan? setelah Anda hidup bareng selama 24 jam penuh, tidur sama dia, aktivitas apapun bersama dia ? Anda pastinya sekarang tahu siapa istri Anda, apa yang dia mau, apa kebiasaan dia dari bangun tidur sampai tidur lagi? Apakah Anda kenal istri Anda karena Anda memang bertanya mengenai siapa dia, atau karena Anda memperhatikan keseharian yang dia Lakukan?
Hal - hal tersebut mungkin akan lebih membantu mengenal Ethnography Riset.

Sekarang kita coba bedanya market riset dengan riset Ethnography? Market riset biasanya bersifat eksplorasi berupa pertanyaan yang diberikan kepada konsumen, dimana kumpulan jawaban ini yang menjadikan dasar pengambilan keputusan,Sedangkan Ethnography research bentuknya berupa observasi dengan melihat pola perilaku konsumen sehari – hari masuk kehidupan keseharian mereka Beberapa kekurangan dari riset ini adalah waktu yang relatif bisa lebih panjang tergantung kapan kita bisa mendapat AHA moment yang tepat sebagai key consumer insight yang memang kita cari, tentu saja orang yang melakukan riset ini juga harus punya skill khusus.

Tujuan dari Ethnography Riset :
· Untuk memahami konsumen secara mendalam
· Melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang
· Bisa mendekati konsumen dari berbagai sudut pandang
· Melihat sisi emosi dibelakang perilaku konsumen

Hal yang dicari ketika melakukan Riset Ethnography
· Budaya
· Simbol, tanda, bahasa
· Ritual
· Aturan
· Perilaku hidup
· Emosional
· Hubungan Sosial

Hal apa yang bisa dicari dalam Riset Ethnography :
· Consumer behavior &
· New product idea
· Permasalah konsumen penggunaan suatu produk
· Product performance & consumer context
· Konsumen lifestyles & product usage
· Trend yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen
· Interaksi konsumen dalam pemilihan suatu produk

Contoh hasil product development yang dihasilkan dari insight etnography :
1. Motorolla A732 Setelah mengamati betapa populernya SMS huruf Cina di Shanghai para peneliti Motorolla mengembangkan sebuah ponsel yang memungkinkan Anda mengirim pesan dengan menulis langsung di keypad menggunakan jari Anda
2. Oxo Hammer Untuk mengembangkan perangkat bagi konsumen, Hasil dari kunjungan ke kontraktor ketika renovasi rumah Salah satunya sebuah palu diciptakan dengan inti serat kaca untuk mengurangi getaran yang menganggu penghuni.

Pengalaman yang pernah saya lakukan saat bekerja di Dwisapta ketika salah satu produk klien kami Fatigon menyuruh kami untuk meneliti penurunan penjualan produk mereka. Setelah kami melakukan observasi selama 1 minggu terhadap beberapa konsumen dengan cara berpura pura ikut bekerja ditemukan findings menarik dimana bahwa mereka mulai mengurangi pengurangan multivitamin dikarenakan mereka merasa bahwa mulai berat untuk membeli dikarenakan krisis keuangan yang mereka miliki, padahal mereka sangat butuh memulihkan kondisi badan mereka sehingga tetap bisa mencari uang untuk mengghidupi kehidupan keluarga. Dari consumer insight tersebut maka dibuatlah iklan Ari Wibowo versi dipatok rejeki ayam yang mengedukasi rejeki harus dicari jangan sampai telat bekerja gara-gara kecapaian. Walhasil penjualan fatigon akhirnya merangkak kembali naik. By : Dodi Rudiana

Customer Value

Value, sebagai penyeimbang antara biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk/jasa dengan kualitas produk/jasa tersebut, sudah terbukti menjadi faktor penggerak dalam attitude dan perilaku pelanggan. Reliability, kepercayaan, harga, dan banyak lagi elemen dari persepsi konsumen dikumpulkan untuk membentuk suatu penilaian terhadap produsen dan produknya, dan penilaian ini tidak dapat dihindari melibatkan perbandingan dengan perceived value yang ditawarkan oleh kompetitor.

Pendekatan Customer Value terfokus untuk mengidentifikasi bagaimana konsumen mengevaluasi sekian banyak penawaran. Ada 2 pendekatan untuk mengukur dan memanfaatkan customer value. Yang pertama adalah mengidentifikasi value dari produk/jasa yang dipersepsikan pelanggan. Kalau value yang dimiliki oleh perusahaan lebih baik atau lebih tinggi daripada persepsi value produk/jasa yang ditawarkan oleh kompetitor, perusahaan mempunyai potensi untuk berhasil di pasar. Sebaliknya, bila value yang ditawarkan kompetitor dipersepsikan lebih tinggi oleh pelanggan, perusahaan harus mengambil sejumlah tindakan untuk mempertahankan competitiveness.

Pendekatan kedua adalah mengukur value pelanggan terhadap perusahaan dan menggunakannya sebagai dasar untuk melakukan kegiatan pemasaran, contohnya untuk kampanye pemasaran. Hal ini bisa digunakan dua arah, yaitu dengan memanfaatkan pengetahuan mengenai pelanggan yang mempunyai value yang tinggi, perusahaan dapat menawarkan informasi tambahan atau insentif untuk menjaga loyalitas mereka, atau menawarkan insentif kepada pelanggan yang value-nya rendah untuk pindah ke dalam kategori value yang tinggi.

Setelah faktor-faktor penggerak tadi teridentifikasi, persepsi konsumen terhadap performa perusahaan pada masing-masing faktor penggerak tadi menjadi alat untuk memetakan kompetitor pada matrix persaingan untuk memahami positioning perusahaan di pasar. Dengan demikian, pengelolaan customer value menjadi inti dari strategi perusahaan dan dengan menggunakan pengertian kepuasan pelanggan yang lebih baik akan memaksimalkan value yang diberikan kepada target market, memperoleh keuntungan strategik, dan meningkatkan profit.

Dalam pada itu, dalam penyusunan marketing plan sebaiknya pendekatan customer value ini bisa dipergunakan. Keunggulan pendekatan ini adalah kita dapat memahami produk/jasa kita hasilkan dari dua aspek, yaitu selera dan keinginan konsumen serta selera dan potensi yang dimiliki perusahaan. Dengan pendekatan ini, maka dalam penyusunan marketing plan hasilnya tidak hanya berasal dari pendekatan tradisionil top-down marketing planning process saja, tetapi sudah mepertimbangkan perspectif cultural yang berfokus pada nilai-nilai yang dimiliki pelanggan.

Consumer Insight Fatigon

Minggu, 01 Februari 2009

Selintas mengenai ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Index)

Dalam dunia bisnis, pelanggan atau konsumen selalu menjadi pusat perhatian dari setiap pelaku bisnis. Setiap perusahaan dari waktu ke waktu haruslah berusaha untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya, karena memberi kepuasan kepada pelanggan sama artinya dengan mempertahankan bahkan meningkatkan usaha dari si pelaku bisnis itu sendiri. Dengan memberi kepuasan kepada pelanggan maka pelanggan cenderung menjadi loyal, dan bahkan mengajak orang lain untuk menggunakan produk/jasa yang telah memberi kepuasan kepadanya. Pada kenyataannya pelanggan memang tidak selalu terpuaskan dengan apa yang telah dilakukan perusahaan, tetapi paling tidak perusahaan telah berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberi kepuasan kepada pelanggannya.

Definisi dari kepuasan pelanggan sendiri adalah suatu keadaan dimana keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas kinerja produk atau jasa dalam memenuhi harapannya. Jadi kepuasan pelanggan akan tercapai apabila setelah pelanggan menggunakan suatu produk/jasa, apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan dapat terpenuhi bahkan melebihi harapannya. Ada 5 hal utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu : kualitas produk, kualitas pelayanan, harga, faktor emosional, dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut.

Seorang pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan value dari pemasok, produsen atau penyedia jasa. Value ini bisa berasal dari produk, pelayanan, atau sesuatu yang bersifat emosional. Jika pelanggan mengatakan bahwa value adalah produk yang berkualitas, maka kepuasan terjadi jika pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas. Jika value bagi pelanggan adalah kenyamanan, maka kepuasan akan datang jika pelayanan yang diperoleh benar-benar nyaman. Jika value dari pelanggan adalah harga yang murah, maka pelanggan akan puas kepada produsen yang memberikan harga yang paling kompetitif.

Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting, karena dengan dilakukannya pengukuran ini maka bentuk pelayanan yang lebih baik dapat dirumuskan. Pada saat ini, di Indonesia telah terdapat indeks pengukuran berskala nasional yang dilakukan oleh Frontier Marketing & Research Consultant, yang dikenal dengan nama Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSI), dimana hasil-hasilnya telah menjadi tolok ukur bagi para pemilik merek di Indonesia untuk melihat kinerjanya dalam memberi kepuasan kepada pelanggan dibandingkan dengan merek pesaing. Selain itu, pengukuran indeks kepuasan secara nasional ini berguna bagi perusahaan terutama memberikan informasi mengenai rata-rata indeks kepuasan industri, yang tidak mungkin dilakukan sendiri oleh suatu perusahaan mengingat biaya yang diperlukan cukup besar.

Dalam survei ICSI ini, 3 hal yang dijadikan ukuran kepuasan pelanggan, yaitu: kepuasan terhadap kualitas produk atau kualitas pelayanan (Quality Satisfaction Score/QSS)TM, kepuasan terhadap harga berdasarkan kualitas yang diterima (Value Satisfaction Score/VSS), dan persepsi bahwa merek yang dipergunakan secara keseluruhan merupakan merek yang paling baik dibandingkan dengan merek-merek lainnya (Perceived Best Score/PBS). Ketiga hal tersebut dijadikan ukuran atas dasar asumsi : “Pelanggan akan puas jika merek yang digunakan berkualitas, pelanggan akan puas jika harga dari merek yang digunakan sesuai dengan kualitas yang diterima, dan pelanggan akan puas jika pelanggan sudah merasa bahwa merek yang dipergunakan adalah paling baik dibandingkan merek lainnya”. Terhadap ke-3 variabel tersebut kemudian dilakukan analisa regresi dengan tingkat loyalitas sehingga menghasilkan (TSS/Total Satisfaction Score) TM, yang menjadi ukuran peringkat dalam ICSI.

Customer Value

Value, sebagai penyeimbang antara biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk/jasa dengan kualitas produk/jasa tersebut, sudah terbukti menjadi faktor penggerak dalam attitude dan perilaku pelanggan. Reliability, kepercayaan, harga, dan banyak lagi elemen dari persepsi konsumen dikumpulkan untuk membentuk suatu penilaian terhadap produsen dan produknya, dan penilaian ini tidak dapat dihindari melibatkan perbandingan dengan perceived value yang ditawarkan oleh kompetitor.

Pendekatan Customer Value terfokus untuk mengidentifikasi bagaimana konsumen mengevaluasi sekian banyak penawaran. Ada 2 pendekatan untuk mengukur dan memanfaatkan customer value. Yang pertama adalah mengidentifikasi value dari produk/jasa yang dipersepsikan pelanggan. Kalau value yang dimiliki oleh perusahaan lebih baik atau lebih tinggi daripada persepsi value produk/jasa yang ditawarkan oleh kompetitor, perusahaan mempunyai potensi untuk berhasil di pasar. Sebaliknya, bila value yang ditawarkan kompetitor dipersepsikan lebih tinggi oleh pelanggan, perusahaan harus mengambil sejumlah tindakan untuk mempertahankan competitiveness.

Pendekatan kedua adalah mengukur value pelanggan terhadap perusahaan dan menggunakannya sebagai dasar untuk melakukan kegiatan pemasaran, contohnya untuk kampanye pemasaran. Hal ini bisa digunakan dua arah, yaitu dengan memanfaatkan pengetahuan mengenai pelanggan yang mempunyai value yang tinggi, perusahaan dapat menawarkan informasi tambahan atau insentif untuk menjaga loyalitas mereka, atau menawarkan insentif kepada pelanggan yang value-nya rendah untuk pindah ke dalam kategori value yang tinggi.

Setelah faktor-faktor penggerak tadi teridentifikasi, persepsi konsumen terhadap performa perusahaan pada masing-masing faktor penggerak tadi menjadi alat untuk memetakan kompetitor pada matrix persaingan untuk memahami positioning perusahaan di pasar. Dengan demikian, pengelolaan customer value menjadi inti dari strategi perusahaan dan dengan menggunakan pengertian kepuasan pelanggan yang lebih baik akan memaksimalkan value yang diberikan kepada target market, memperoleh keuntungan strategik, dan meningkatkan profit.

Dalam pada itu, dalam penyusunan marketing plan sebaiknya pendekatan customer value ini bisa dipergunakan. Keunggulan pendekatan ini adalah kita dapat memahami produk/jasa kita hasilkan dari dua aspek, yaitu selera dan keinginan konsumen serta selera dan potensi yang dimiliki perusahaan. Dengan pendekatan ini, maka dalam penyusunan marketing plan hasilnya tidak hanya berasal dari pendekatan tradisionil top-down marketing planning process saja, tetapi sudah mepertimbangkan perspectif cultural yang berfokus pada nilai-nilai yang dimiliki pelanggan.

BASIC ANALYSIS I

A. DATA COLLECTION
Agar pemahaman mengenai berbagai macam aspek yang berkaitan dengan collection data dapat lebih jelas, maka ada baiknya terlebih dahulu kita uraikan beberapa istilah pokok yang menyangkut dengan data collection ini diantaranya :

1. Populasi
Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam suatu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi memiiki karakteristik yang dapat diperkirakan dan di klasifikasikan sesuai dengan keperluan penelitian. Atribut merupakan karakteristik khusus yang dapat dimiliki atau tidak dimiliki oleh setiap sampel, misalnya pemilik antena parabola, konsumen berpenghasilan Rp 5 juta atau lebih perbulan, orang yang memiliki mobil lebih dari satu buah, dan sebagainya. pengukuran mencakup perhitungan atau estimasi jumlah anggota populasi yang memiliki jumlah atribut-atribut tersebut sehingga informasi kualitatif dapat dikuantitatifkan. Hal ini kemudian disebut sebagai nilai Variasi atau variabel.

2.Sensus
Sensus adalah penelitian yang dilakukan terhadap seluruh anggota populasi. Sensus membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang lama. oleh karena itu, dalam riset pemasaran cara ini jarang di gunakan.

3.Sampel
Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Informsi yang diperoleh kemudian diterapkan pada keseluruhan populasi. Meskipun demikian sapel tidak selalu menggambarkan populasi secara senpurna.

4.Sampling
Sampling adalah metodologi yang digunakan untuk memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota – anggota populasi untuk digunakan sebagai sampel yang representatif. sampling digunakan biasanya karena dengan alasan lebih murah dan cepat dibandingkan dengan sensus.

5.Statistik (Estimator)
Statistik merupakan perhitungan kuantitatif dari suatu sampel yang dipergunakan untuk mengestimasi atau menduga suatu parameter populasi.

6.Parameter
Parameter merupakan nilai dari sebuah variabel atau atribut yang dihitung dari sebuah populasi, misal: nilai dari sebuah rata-rata populasi, nilai deviasi,nilai proporsi populasi dan seterusnya.

11. Kesalahan Sampling (Sampling eror)
Kesalahan sampling adalah perbedaan antara suatu estimasi sampel dengan nilai parameter populasi yang sesungguhnya ada dua tipe kesalahan yang dapat menyesatkan estimasi sampel, yaitu:
a.Kesalahan percobaan. yaitu kesalahan yang timbul dari perbedaan estimasi
yang terjadi apabila sampel yang sama diambil dari populasi yang sama. Tingkat kesalahan ini dipengaruhi oleh variabilitas dalam populasi dan jumlah sampel yang diambil.
b.Kesalahan Sistematis. yaitu kesalahan yang timbul dari kurang memadainya
teknik pengukuran dan pemilihan, misalnya kerangka sampling yang tidak efisien atau kuesioner yang tidak jelas.

B. DATA ENTRY
Setelah data terkumpul dengan baik dan di cek dari sampling erornya, kemudian data tersebut di entry ke dalam bentuk angka sehingga suatu pernyataan akan di nilai oleh angka – angka tertentu.
Adapun langkah – langkah dalam pemasukan data adalah sebagai berikut
Note : dengan menggunakan SPSS versi 10
A. Buka lembar kerja baru
Lembar kerja baru selalu dibuka jika ada pemasukan variabel yang baru. untuk itu, dari menu utama File , pilih menu New. Dengan mengklik mouse pada menu tersebut tampak beberapa pilihan, oleh karena itu klik Data untuk membuat data yang baru.

B. Menamai Variable dan properti yang diperlukan
Langkahnya adalah klik Mouse pada variable view yang ada di bagian kiri

Pengisian:
· NAME = adalah nama variable yang akan tampil pada spss editor maximal 7 karakter,
tidak boleh didahului dengan angka dan tidak boleh ada spasi.
· TYPE = Secara default, SPSS memberi type Numeric.
· WIDTH = pilihan ini menyediakan masukan antara 1 –1 40 digit untuk variable yang
bertype numeric.
· DECIMAL = pilihan desimal untuk variable yang bertype numeric
· LABEL = Judul pada variable yang ada di kolom NAME
· VALUE = untuk proses pemberian kode seperti pada gambar


Pengisian :
Value : nilai berupa angka yang dimasukan
Value Label : keterangan untuk angka tersebut
lalu ketik ADD

· MISSING = untuk menyatakan tidak ada data missing, abaikan coloum ini
· COLUMN = untuk coloumn ini SPSS memberikan (default) 8
· ALIGN = pilih Right (Sudah Default)
· MEASURE = Pilih original, SPSS akan otomatis memberikan type data pada measure ini.

C. DATA CLEANING
Tahap berikutnya adalah mengcleaning data baik dari kekosongan data atau kesalahan dalam tahap entry sehingga setelah data dari entry masuk ke pengolahan, akan terolah dengan benar. dan menghasilkan output yang bisa di pakai untuk tahap selanjutnya.
Untuk pertanyaan – pertanyaan pada Quessioner yang sifatnya tertutup seperti Alasan, Association, Brand Awarenes dan lainnya, maka untuk pertanyaan ini perlu di adakan pengkodingan terlebih dahulu sehingga peng-cleaning-an data dapat dilakukan dengan mudah.

D. DATA ANALYST
Tahap ini adalah lebih ke pengolahan datanya. Data tersebut mau diolah seperti apa?, sesuai dengan riset yang telah ditentukan diawal sesuai dengan metode risetnya.

E. REPORT
Adalah pembuatan laporan akhir dari hasil analisa data suatu riset tertentu. ini adalah langkah paling akhir dari setiap project.

DATA MINING

1.Definisi

Narrow Scope
Data mining adalah penemuan (discovery) secara automatis tentang hal-hal yang “menarik” (interesting) , atau pola-pola yang tidak begitu kentara dalam sebuah database yang memiliki potensial tinggi untuk berkontribusi pada bottom line.

Makna penemuan (discovery) adalah temuan yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam proses ini jutaan data mungkin harus diperiksa untuk menemukan pola-pola yang menarik.

Makna “menarik” (interesting) adalah hubungan-hubungan yang memiliki dampak pada taktik atau strategi atau secara mendasar obyektif dari sebuah organisasi.

Scope dalam pengertian sempit ini meliputi: computer-based methods (machine learning methods) dalam proses mana ektraksi informasi dilakukan secara otomatis dengan sedikit keterlibatan manusia. Asal-muasal metoda ini adalah di Kecerdasan Buatan (AI), contohnya : jaringan saraf tiruan (neural network), association rules, decision trees dan genetic algorithm.

Broad Scope
Data mining melingkupi seluruh proses konfirmasi atau pemeriksaan berbagai hubungan (relationship) yang diperoleh melalui proses discovery. Dalam proses ini diganakan metoda-metoda statistik yang biasa untuk secara formal memeriksa hipotesa-hipotesa yang muncul dalam proses discovery. Dalam definisi yang luas ini keterlibatan orang (manager dan analis) lebih banyak dalam mengidentifikasi variabel yang penting serta struktur analisis yang akan dilakukan.

Very Broad Scope
Dalam arti seluas-luasnya data mining didefinisikan sebagai penemuan/penggalian pengetahuan dari dalam database (KDD : Knowledge Discovery in databases). Aktivitas yang tercakup seperti:
· Acquiring. Mencari dan mendapatkan data internal dan external.
· Preparing. Translating, cleaning dan formatting the data.
· Analysing & Interpreting.
· Scoring databases.
· Building & Implementing decissiopn support system and tools untuk membuat hasil
datamining tersedia bagi decision makers dan staf lebih rendah.
· Maintaining.

Sebenarnya berbagai langkah tersebut diatas telah banyak dilakukan sejak dulu, hanya kini prosesnya menjadi secara formal dikelola, secara berkesinambungan di perbaharui dan menjadi inti dari jalannya bisnis.

2. Driving Factors

Akar mula datamining telah dilakukan oleh John Tukey dari Princeton and Bell Labs (tengah 1970-an) yang memperkenalkan Exploratory Data Analysis (EDA). Perbedaannya kini data yang tersedia menggunung, dan tersedia komputer kecepatan tinggi untuk membantu mengolahnya, selain itu datamining lebih berat menekankan pada machine-learning daripada human-learning, dan proses dilakukan pada keseluruhan data bukan sampel.
· Supply side factors
- Kemajuan IT telah menurunkan ongkos untuk memperoleh, menyimpan dan mengolah data.
- Turunnya biaya komunikasi elektronik
- Munculnya teknik-teknik analisa baru yang memungkinkan proses analisa secara
otomatis.
- Software komputer yang semakin ramah terhadap pengguna.

· Demand side factors
- Kebutuhan yang semakin bertumbuh akan analisa dan hasil yang dapat secara cepat
diperoleh.
- Berkurangnya hirarki di organisasi bisnis
- Membludaknya buku/artikel tentang building and maintaining customer relationships.

3. Usage of Data Mining in Marketing

· Customer Acquisition.
Langkah pertama, marketer menerapkan metoda data mining terhadap database pelanggan untuk menemukan atribut yang dapat memprediksikan respons pelanggan terhadap penawaran dan komunikasi yang akan dilakukan. Tahap berikutnya, atribut yang disebutkan model sebagai yang paling positif responsnya dicocokkan dengan atribut yang dimiliki oleh non-pelanggan sehingga dapat dipilih para calon pelanggan yang potensial.

· Customer Retention.
Mengidentifikasi para pelanggan yang berkontribusi pada bottom-line perusahaan tapi mungkin sekali berniat pindah ke kompetitor. Menggunakan informasi ini sehingga perusahaan dapat melakukan penawaran/perlakuan khusus pada mereka yang rawan tersebut.

· Customer Abandonment.
Beberapa pelanggan membutuhkan biaya lebih dari keuntungan yang diberikan, mereka mesti didorong untuk pindah. Datamining digunakan untuk menemukan efek negative yang dihasilkan oleh pelanggan macam tersebut pada bottom-line perusahaan.

· Market Basket Analysis.
Mengidentifikasi asosiasi antar berbagai produk yang dibeli pada saat pembayaran di POS (point of sales), Marketer menggunakan data ini untuk mengembangkan product affinities dan promosi yang lebih terfokus.

4. Data Mining Tasks and Tools

Obyek dari datamining bisa berupa: daftar individe, benda, ide, potongan tulisan atau bentuk lain yang dapat direpresentasikan secara elektronik. Akan tetapi untuk marketing umumnya yang dimodelkan adalah individu atau rumah tangga.

Tugas data mining yang mendasar adalah:
a. Summarization.
Merujuk pada metoda untuk meringkas garis besar data yang memberikan gambaran tentang data dan hubungan yang ada di dalamnya. Contoh: SQL (count, average, total etc), statistik deskriptif (central tendency dan dispersion), x-tab, grafik. Gunanya memberikan gambaran garis besar walaupun tidak mampu detail.

b. Predictive Modelling.
Merujuk pada metoda yang dapat meramalkan hasil (outcome) berdasarkan satu set variabel. Contohnys Least Square Regression, Logit Regression, Analisa Diskriminan, Association Rules, Decision Trees, Neural Network dan Genetic Algorithm.

c. Clustering.
Merujuk pada proses pembentukan kelompok/segmen berdasarkan satu set variabel. Marketer memanfaatkan ini agar program marketingnya lebih fokus dan efektif. Contoh : metoda Analisa Cluster, Decision Tree Based method (eg. CHAID : Chisquare Automatic Interaction Detector), neural network dan genetic algoritm.

d. Classification.
Serupa dengan Clustering, hanya disini fokusnya adalah untuk menentukan obyek baru masuk kategori yang mana berdasarkan satu set variabel yang telah dipakai untuk menganalisa data yang lama.

e. Link Analysis.
Merujuk pada sekumpulan metoda yang mencari korelasi dari pola pembelian secara x-section atau time-series. Hal ini digunakan untuk meramalkan produk yang akan dibeli pelanggan jika mereka tahu atau ada perlakuan khusus, misalnya seseorang yang membeli sepeda balap, lebih mungkin akan mau membeli perlengkapan tambahan sepeda (topi, dll) dibandingkan pembeli sepeda biasa.

Alat (Tools) untuk melakukan data mining adalah sbb:
a. Query Tools.

Bilamana pemakai telah mengetahui hal yang dicari bisa menggunakan simple query untuk menghasilkan frekuensi, mean, std dll. Biasanya bahasa database telah menyediakan fasilitas query. Syaratnya tahu struktur database dan tahu yang ingin dicari. Contoh Microsoft access.

b. Descriptive Statistics.
Pada akhir proses KDD descriptive statistics memberikan dukungan tambahan untuk meyakinkan pola-pola yang tergali dari proses data mining.

c. Visualization tools.
Teknik visualisasi berguna untuk dengan cepat melihat pola data yang jumlahnya banyak sekali, contohnya grafik histogram, scatter XY dll.
d. Regression-type model.
Yang termasuk dalam keluarga ini adalah (1) ordinary least squares. (2) logit (3) analisa diskriminan.

e. Association rules.
Asosiasi biasanya dinyatakan dalam kondisi biner (ya atau tidak atau probabilitas untuk ya). Pada dasarnya adalah sebuah statement yang menyatakan perilaku individu (probabilitas untuk ya) berdasarkan satu set variabel. Aturan yang ditemukan dipakai untuk menentukan klasifikasi data baru berdasarkan nilai set variabel yang dimilikinya. Contoh kita tertarik mempromosikan kaus balap sepeda kepada pelanggan yang baru saja menelpon membeli perlengkapan sepeda. Kita ingin hanya memberikan penawaran kepada penelpon yang memiliki probabilitas beli yang besar berdasarkan data masa lampau. Misalnya analisa data menunjukkan bahwa mereka yang membeli helm dan celana balap adalah yang paling mungkin membeli kaus balap pada pembelian berikutnya. Sehingga ketika seorang penelpon membeli helm dan celana balap, maka sistem akan memiliki probabilitas tinggi untuk juga menawarkan untuk membeli helm.

f. Decision trees.
Pada dasarnya metoda ini menyusun pohon keputusan menggunakan struktur if-then-else. Berguna untuk mengidentifikasi variabel yang penting, hubungan nonlinear, dan interaksi antar variabel dan bisa bekerja baik pada kasus dengan variabel prediktor yang banyak dan banyak yang tidak relevan. Akan tetapi analisa ini dengan cepat menghabiskan data. Ada bahaya overfitting, yaitu kriteria yang dipakai untuk pengelompokkan pada berbagai cabang bukanlah karakter yang mendasar, sehingga bila diterapkan pada data baru akan menghasilkan pola yang berbeda. Oleh karena itu cross-validasi (half-split) menjadi alat yang berguna. Contoh decision trees algorithm adalah CHAID, CART dan C4.5.

g. Case-based reasoning.
Pada dasarnya ini adalah sebuah proses pencocokan antara kasus masa lalu dengan data yang baru masuk paling mirip dengan yang mana. Contohnya sbb: Misal sebuah supermarket akan mencari lokasi yang cocok. Langkah pertama menentukan spesifikasi , misal m2, jumlah outlet, ada bagian roti segar atau tidak dll. Langkah kedua, identifikasi atribut-atribut yang penting yang untuk mengidentifikasi suatu lokasi, misal : kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas, pengeluaran rumah tangga, umur kepala rumah tangga. Langkah ketiga bandingkan lokasi-lokasi yang potensial dengan lokasi supermarket yang telah ada berdasarkan atribut pada langkah kedua lengkap dengan performance indexnya misalnya. Langkah keempat CBR akan mengidentifikasi lokasi baru yang paling mungkin sukses berdasarkan data yang ada, lengkap dengan spesifikasi yang sebaiknya dimiliki toko tersebut. Kekuatan metoda ini adalah efektif dalam mengubah konsep abstrak menjadi hal yang real. Memaksa analis untuk fokus pada persamaan dan perbedaan secara sistematis dan terstruktur. Bisa mengakomodasi data kualitatif, diskrit maupun hubungan yang tidak jelas. Kelemahannya antara lain solusinya bisa tidak optimal sebab hal yang terbaik di masa lalu belum tentu demikian juga hari ini. Kurang baik jika antara variabel prediktor berinteraksi secara kuat.

h. Neural networks.
Metoda ini meniru kerja otak dalam mengenali pola. Pada prinsipnya metoda ini belajar mengenali pola dengan belajar dari berbagai set data yang ada dan berusaha menemukan hubungan antara variabel-variabel prediktor dan dependent. Kekuatan metoda ini adalah mampu mengkombinasikan banyak informasi dari prediktor, bahkan jika variabel prediktor tersebut saling berkorelasi dan ada hubungan bersifat non linear. Kelemahannya adalah membutuhkan banyak waktu dalam seleksi variabel yang terlibat serta transformasi yang diperlukan dan proses belajarnya. Disamping itu proses kerjanya tidak transparen/sulit dipahami oleh non-expert.

i. Genetic algorithm.
Metoda ini mengikuti pola yang terjadi pada evolusi biologis, yaitu terjadinya seleksi, reproduksi, mutasi dan yang kuat menang dalam mencari solusi yang bersifat prediksi atau klasifikasi. Kekuatannya baik digunakan untuk mencari solusi problem yang tidak begitu dipahami dan berstruktur kurang baik juga sebab metoda ini secara simultan berusaha mencari banyak solusi sekaligus. Metoda ini juga kadang bisa menemukan hubungan yang “baru” tak terduga sebelumnya. Kelemahannya dalam proses pembentukannya (fitting) memerlukan waktu yang lama sebab perlu banyak runs. Selain itu solusinya sering sulit dijelaskan, sebab tidak ada penjelasan bagaimana metoda ini bisa sampai pada satu kesimpulan.

Senin, 19 Januari 2009

9 Segmen Karakter Unik Indonesia

Dalam menentukan target market sebuah produk faktor demografi adalah salah satu cara untuk menentukan target segmen mana yang akan dibidik. Penentuan pemilihan target market mempunyai tujuan untuk menentukan strategi komunikasi yang tepat sesuai dengan target market yang dipilih. Pemilihan ini didasari bahwa perbedaan demografi itu akan menentukan pola perilaku konsumen. Bisa diambil contoh status ekonomi sosial golongan E atau D akan lebih Price Concious dibanding dengan segmen di golongan ses B atau A.

Namun apakah Demografi salah satu faktor untuk menentukan target market, tentu saja tidak karena ternyata masih banyak faktor – faktor lain yang juga menentukan dalam pola perilaku konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk membidik suatu target market. Berdasarkan hasil survey omnibus Dwi sapta Advertising yang dilaksanakan bulan Januari – Februari 2006 di 8 kota besar Indonesia : Jabotabek, Bandung, semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Denpasar dan Makassar melibatkan 2020 reponden. Mendapatkan temuan yang menarik dimana sifat sifat yang masuk sebagai gaya hidup dan falsafah hidup responden itu sendiri adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipertimbangkan, sehingga dapat dikatagorikan sebagai acuan dalam menentukan target yang akan dibidik dan akhirnya dapat dijadikan suatu metode dalam pendekatan kekonsumen itu sendiri baik itu melalui iklan atau program promosi lainnya.

Seiring dengan semakin berkembangnya pola hidup suatu masyarakat, sudah pasti gaya hidup juga akan mulai berubah mengikutinya. Banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah budaya sehingga melahirkan sifat – sifat yang unik baik itu segi positif ataupun segi negative. sifat – sifat itulah yang oleh masyarakat dijadikan sebagai dasar dalam memilih pacar, teman atau bahkan pasangan hidupnya begitupun dengan pemilihan dalam menentukan suatu produk. Berdasarkan hasil survey omnibus yang dilaksanakan serentak di 8 kota didapatkan 9 segmen karakter unik yang berbeda.

Sebut saja Andi yang kini berusia 33 tahun, biasa bekerja sebagai buruh pabrik dipinggiran Jakarta. Istrinya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang tinggal dirumah kontrakan dekat dengan pabrik tempatnya bekerja. Kalau hari liburnya tiba biasanya Maman lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya dirumah, disamping untuk pengiritan, keluarga adalah faktor yang paling penting dalam hidupnya sehingga sewaktu ada demo hari buruh Maman lebih memilih tetap bekerja daripada harus turut serta dengan teman – temannya karena dia berpikir orang sepertinya yang hanya berpendidikan rendah akan amat sulit mencari kerja jika nantinya akan kena PHK hanya lantaran turut berdemo sehingga maman lebih memilih posisi aman demi tetap berlangsungnya hidup keluarganya. Maman lebih berperinsif bahwa pendidikan formal bukan faktor penting dalam mencapai suatu keberhasilan.

Tipikal seperti Maman dalam survey masuk katagori Mr & Mrs Cuek. sifat ini kebanyakan dengan tingkat pendidikan rendah dan pekerjaan yang dimilikinya hanya pekerjaan kasar serta didominasi oleh usia produktif antara 26 – 45 tahun dengan golongan ses C dan kebanyakan kaum pria. Segmen ini biasanya akan membeli suatu produk dengan skala prioritas yang dia butuhkan, akan membeli suatu produk yang mereknya dikenal banyak orang, tidak terlalu peduli dengan kandungan suatu produk yang penting rasanya enak bisa memberikan kepuasaan untuk saat sekarang. Segmen ini bisa didekati dengan meningkatkan awareness. Not content but Context

Sangat berbeda dengan Andi, ada lagi sifat yang begitu memperhatikan pendidikan dan begitu memiliki ambisi dalam menjalankan hidupnya dan optimis dalam memandang sesuatu sehingga segmen ini sangat memperhatikan masa depan. Kelompok ini umumnya berpendidikan Sarjana dengan golongan SES A yang mempunyai Empathy yang cukup tinggi, seperti rajin menolong, menghormati orang lain, jujur dan selalu rukun dengan siapa saja. Seperti sifatnya sehingga golongan ini di sebut Mr & Mrs Empathy. Dilihat berdasarkan 8 kota yang disurvey segmen ini lebih didominasi dan kaum Pria dengan usia produktif berkisar antara 26 – 35 tahun.

Merupakan suatu tantangan besar untuk merangkul Mr & Mrs Empathy untuk menjadi konsumen dambaan, pola pendekatannya harus dengan cara yang pintar karena sifat ini sudah penuh dengan informasi dan dukungan namun ada juga kelemahan sifat ini yang mudah dipermainkan dengan perasaan sehingga pendekatan secara emotional atau iklan yang menyentuh lebih banyak diminatinya.

Ada lagi segmen yang umumnya sangat memperhatikan penampilannya seperti baju atau aksesoris. Biasanya menggunakan merek terkenal bahkan dari luar negeri. Segmen ini I senang mengikuti trend karena tidak mau ketinggalan zaman. Pemilihan barang – barang yang berkualitas merupakan gaya hidupnya karena mereka berperinsip penampilan mencerminkan pribadi yang berkualitas sehingga dapat mendongkrak status sosialnya. Berdasarkan sifatnya golongan ini masuk kategori orang yang gengsian dengan penggolongan Mr & Mrs Prestige. Kebanyakan sifat ini lebih dimonopoli oleh masyarakat perkotaan namun tidak menutup kemungkinan orang daerahpun justru akan memiliki peluang yang lebih tinggi selama tidak tertutup fasilitas. Mayoritas sifat ini lebih didominasi kaum wanita dan lebih dengan usia cenderung relatif muda yaitu berkisar antara 15 – 25 tahun dengan SES A.

Segmen ini mempunyai ego yang cukup tinggi, bisa didekati dengan sesuatu yang berbau ”prestige”, merek-merek yang biasa mereka gunakan adalah merek terkenal buatan luar negeri, mereka akan merasa belum puas kalau penampilannya sama dengan orang lain, akan merasa bangga kalau dianggap lebih dengan lingkungan hidupnya.

Lain lagi dengan sifat gengsian, segmen Mr & Mrs Hemat adalah kebalikannya dimana dalam membeli barang selalu mementingkan harga sedangkan kualitas bukanlah faktor yang utama. Karena kebanyakan mereka berpendidikan rendah yang umumnya para ibu rumah tangga. Umumnya sumber penghasilan kelompok ini lebih pada kepala rumah tangga saja dan memiliki beberapa orang anak sehingga memilih sikap hemat sangatlah diperlukan guna kelangsungan hidupnya. Kelompok ini kebanyakan pendidikan terakhirnya adalah SLTP dengan usia 15 – 35 tahun dan kebanyakan ibu rumah tangga. Pendekatan dalam kelompok ini lebih pada informasi harga yang sejelas – jelasnya karena penganut sifat ini memiliki kebiasaan membanding – bandingkan harga sebab hobby berburu harga murah.

Segmen yang kelima adalah Segmen Mr & Mrs Inovatif, pemilik sifat ini membuat kita kembali keusia muda, karena sifat ini lebih didominasi oleh usia muda berkisar antara 15 – 25 tahun yang mayoritas adalah pelajar. Sesuai dengan jiwanya yang masih muda, pemilik sifat ini sangat menyukai tantangan apalagi hal – hal baru tentu akan segera diburunya. Umumnya pemilik sifat ini lebih menyukai sesuatu yang menyenangkan dan menyukai hal – hal yang berbau praktis juga tidak menyukai sesuatu yang merepotkan atau istilahnya “ribet” karena umumnya sifat ini penuh dengan berbagai macam kesibukan disamping keberadaanya sebagai pelajar. Sifat ini dikenal dengan sifat penuh innovatif yang kebanyakan berjenis kelamin laki – laki, dengan golongan ses A. Pendekatan terhadap sifat ini lebih berbau teknologi karena jiwanya yang penuh inovatif, sehingga lebih tertarik terhadap perkembangan – perkembangan teknologi atau sesuatu yang penuh tantangan dengan jiwa muda. Kalau pendekatan kearah humor sudah pasti mengundang sifat ini namun humornya lebih pada “Smart humor”.

Segmen selanjutnya ini amat mudah ditemui karena penganut sifat ini lebih agamais. Dalam menjalankan kehidupannyapun lebih pada penyerahan diri yang menbuat sifat ini tidak banyak maunya atau istilahnya “Penuh neko – neko”. Namun jangan tanyakan soal kedisiplinan sudah pasti pemilik sifat ini sangat mementingkan kedisiplinan sehingga menabung atau berhemat menjadi jalan hidupnya. Sifat ini juga lebih mencintai keluarganya karena jika memiliki waktu luang selalu dihabiskan bersama keluarganya baik itu untuk berwisata atau hanya dirumah saja. Pemilik sifat ini dikategorikan sebagai
Mr & Mrs Lempeng, umumnya adalah para wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga dengan usia rata – rata 26 – 35 tahun. Pendekatan terhadap golongan ini lebih mudah karena umumnya lebih suka tinggal dirumah jadi iklan TV sudah pasti cukup mengena asalkan tidak melanggar norma agama dan kesopanan.

Selanjutnya segmen ketujuh digolongkan sebagai sifat Mr & Mrs Bijak Kebanyakan sifat ini selalu ingin dianggap orang memiliki sifat dewasa dan biasanya sebelum melakukan sesuatu lebih sering meminta pendapat rekan atau keluarga. Pemilik sifat ini lebih suka orang yang menyadari kelemahannya karena kebanyakan dimiliki oleh kaum wanita khususnya ibu rumah tangga dengan SES C. Kalau dilihat tokoh, kelihatannya Dessy ratna sari masuk katagori figure bijak karena memiliki sifat keibuan dan dalam sinetronpun selalu jadi ibu yang baik – baik saja. Pendekatan bagi sifat ini cukup sederhana karena waktu yang mereka habiskan kebanyakan dirumah jadi kemungkinan nonton TV nya lebih besar, iklan TV yang ada penggambaran Ibu dan anak sangat menarik bagi segmen ini.

Hal yang paling menarik adalah ditemukannya segmen Mr & Mrs Trusty, dimana segmen ini didominasi oleh para wiraswasta yang sangat memperhatikan unsur kejujuran. Namun golongan ini tidak terlalu menyukai keramaian karena umumnya berjenis kelamin laki – laki dengan usia rata – rata 26 – 35 tahun. Segmen ini adalah kelompok yang gampang mudah percaya terhadap orang lain apalagi orang yang memberikan informasi adalah orang – orang yang mereka percayai seperti Dokter, ilmuwan ataupun artis. Segmen ini bisa didekati dengan cara iklan yang memberikan informasi mengenai benefit produk ataupun iklan yang menggunakan ahli dibidangnya.

Dan penggolongan yang terakhir adalah dikenal dengan sifat Mr & Mrs Friedship. Kedekatannya dengan keluarga bisa diancungkan jempol karena pemilik sifat ini lebih dekat dengan keluarga juga dengan teman – temannya, Menurut mereka teman dan keluarga adalah segalanya sehingga ada istilah dikelompok ini “makan tak makan asal ngumpul”. Segmen ini kebanyakan para pekerja dan lebih didominasi kaum laki – laki dengan pendidikan Sarjana dan usia berkisar antara 26-35 tahun. Kelompok ini biasa terlihat nongkrong di mal sambil bercanda dan merokok ramai-ramai.

Pendekatan sifat ini lebih pada acara-acara yang melibatkan kebersamaan, iklan seperti iklan rokok yang paling banyak menggunakan pendekatan ini. Cara ini sangat efektif karena biasanya unsur kebersamaan dan kekeluargaan masih sangat dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.

Nama Segmen

Mr & Mrs Cuek 12.3%
· Pendidikan rendah
· Kebanyakan pria
· Pekerjaan Blue Collar
· Usia 26 – 45 tahun
· Pengeluran antara Rp 1.000.001 - Rp 1.500.000
· Saya tidak terlalu perduli dengan kondisi negara, yang penting saya & keluarga bisa hidup
· Saya termasuk orang yang tidak terlalu perduli dengan pendidikan formal
· Menurut saya, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh tingkatan pendidikan saja
Mr & Mrs Empathy 11.8%
· Pendidikan Sarjana (S1/S2/S3)
· Kebanyakan pria
· Usia segmen antara 26 – 35 tahun
· Pengeluaran diantara Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
· Menghormati orang lain adalah suatu sikap yang harus saya pegang
· Bagi saya, hidup mandiri lebih baik dibandingkan selalu bergantung dari orang lain
· Dalam hidup bermasyarakat, kerukunan hidup antar warga yang berlainan adalah dambaan
· Saya termasuk orang yang sangat memperhatikan masa depan saya
· Saya termasuk orang yang selalu optimis dalam memandang sesuatu hal
· Saya Menyukai kejujuran
· Bagi saya, mempunyai ambisi dalam hidup adalah penting

Mr & Mrs Prestige 13.6%
· Kebanyakan berpendidikan Sarjana (S1/S2/S3)
· Kebanyakan wanita
· Usia segmen antara 15 – 25 tahun
· Pengeluran ini cenderung paling besar
· Saya selalu mengikuti hal-hal yang sedang nge-trend
· Saya lebih suka membeli barang/produk yang mereknya terkenal
· Saya selalu memperhatikan penampilan saya
· Saya lebih Senang dengan produk/barang dari luar negeri (khususnya dari negara barat) dibandingkan dengan buatan dalam negeri
· Saya adalah orang yang mempunyai gengsi yang tinggi
· Saya lebih suka membeli barang/produk yang kualitasnya bagus
Mr & Mrs Hemat 11.5%
· Kebanyakan berpendidikan SLTP
· Kebanyakan Ibu rumah tangga
· Usia antara 15 – 35 tahun
· Pengeluaran cenderung paling kecil
· Dalam membeli barang/produk, saya lebih mementingkan harga dibandingkan kualitas barang/produk

Mr & Mrs Innovative 11.5%
· Kebanyakan pelajar/Mahasiswa
· Kebanyakan pria
· Usia 15- 25 tahun
· Pengeluran antara Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
· Saya adalah tipe orang yang menyukai tantangan
· Saya menyukai hal-hal yang baru
· Saya lebih menyukai hal-hal yang praktis
· Saya menyukai hal-hal yang bersifat fun
· Saya menyukai kesibukan
Mr & Mrs Lempeng 12.8%
· Kebanyakan Ibu rumah tangga
· Kebanyakan wanita
· Usia 26 – 35 tahun
· Pengeluaran antara Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
· Saya selalu menjalankan ibadah agama yang saya anut
· Saya menyukai kedisiplinan
· Saya termasuk orang yang suka berhemat
· Saya lebih suka menghabiskan waktu luang bersama keluarga
Mr & Mrs Bijak 11.7%
· Kebanyakan wanita
· Kebanyakan Ibu rumah tangga
· Usia antara 36 – 45 tahun
· Pengeluran antara Rp 1.000.001 - Rp 1.500.000
· Saya selalu Ingin dianggap oleh orang lain mempunyai sikap dewasa
· Sebelum melakukan sesuatu, saya lebih sering meminta pendapat rekan/keluarga terlebih dahulu
· Saya lebih suka dengan orang yang dapat menyadari kelemahan yang ada pada dirinya
Mr & Mrs Trusty 13.4%
· Jenis kelamin laki-laki
· Kebanyakan wiraswasta
· Usia antara 26 – 35 tahun
· Pengeluaran antara Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000
· Termasuk orang yang mudah percaya pada orang lain
· Tidak terlalu menyukai keramaian
Mr & Mrs Friendship 1.4%
· Kebanyakan Laki-laki
· Usia 26 – 35 tahun
· Dekat dengan keluarganya
· Dekat dengan teman-temannya
By Dodi Rudiana Permana, Tulisan telah diterbitkan di Majalah : Bee Magazines Dwisapta 2006

Kamis, 15 Januari 2009

Mengukur Market Size

Mengukur market Size ataupun market Demand menjadi tugas mutlak seorang marketer sebelum meluncurkan (launching) sebuah produk atau jasa.

Dahulu, sebelum PT. Aqua Golden Mississippi (AGM) memutuskan untuk menjual air mineral dalam kemasan (AMDK), mereka tentu saja harus memiliki keyakinan akan potensi pasar yang ada. Saat itu, sebagian besar masyarakat masih beranggapan akan sangat sulit (bukan tidak mungkin !) untuk menjual air yang dikemas lebih mahal dari 1 liter minyak tanah atau mungkin 1 liter solar, mungkin kita pun termasuk orang yang pesimis waktu itu.

Dengan data dan informasi yang dimiliki mengenai rendahnya kualitas AIR TANAH khususnya di kota-kota besar serta dan semakin hari semakin berkurangnya kualitas AIR PAM, membuat para petinggi PT AGM semakin optimis.

Mereka mulai menghitung potensi pasar dengan pendekatan jumlah penduduk diperkotaan
Caranya : Jumlah penduduk Kota besar X 2 Liter (minimal Kebutuhan Air Per hari) - Penduduk yang tidak mampu beli - Penduduk yang tidak mau beli, dan terakhir mungkin dikurangi dengan jumlah penduduk yang masih memperoleh air bersih dan sangat layak minum.

Perolehan Jumlah tersebut bisa ditambahkan lagi dengan berbagai aktivitas promosi untuk mempengaruhi perilaku konsumen misalnya :
- Bawa Air Dalam Kemasan saat perjalanan, masa sih harus bawa-bawa termos air
- Minum Air Dalam Kemasan setelah berolah raga
- Gunakan Air Dalam Kemasan untuk memasak
- Gunakan Air Dalam Kemasan untuk membuat susu bayi
- Gunakan Air Dalam Kemasan untuk orang yang sedang sakit, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya.
- Bahkan sempat PT AGM menyarankan untuk menggunakan AQUA sebagai pengisi air radiator kendaraan mewah.

Contoh lainnya :
Jika produk anda adalah Shock Breaker Motor, caranya adalah :
jumlah Motor yang terjual setiap tahunnya = 5.000.000 unit
Usia rata-rata motor di jalanan = 6 tahun
Rata-rata usia penggantian Shock breaker = 3 tahun
Maka potensi market anda adalah : 5jt X 6 thn - 3 tahun = 15.000.000 unit per tahun

Lebih jauh:
hitung jumlah pemain (penjual SB) yang ada, lalu hitung kapasitas produksi masing-masing perusahaan tersebut. Nah, anda bisa melihat apakah pasar tersebut sudah over capacity atau masih memadai.

Anda juga bisa mencari ceruk pasar yang berbeda, misalnya khusus menjual Shock breaker aksesoris, dimana orang mengganti shock breaker bukan karena rusak tapi karena mengikuti model.

Word Of Mouth

Word of Mouth atau biasa disingkat WOM, terkadang sering juga diartikan dengan sebutan "Marketing Lewat Mulut" dan dalam bahasa jawa disebut "Gethok Tular".

Mengapa banyak perusahaan tertarik dengan metode ini ?
Selain memang cukup efektif, namun menurut hemat saya, sebagian besar karena metode ini GRATIS, bukankah yang gratis banyak penggemarnya ?
Coba bandingkan dengan biaya komunikasi kepada konsumen yang harus dikeluarkan jika memilih menggunakan media lain seperti TV, Koran atau Billboard ?

Memperkenalkan produk atau Jasa dengan cara WOM, seyogyanya lebih pantas untuk produk/jasa yang sudah lama launching. Karena untuk produk baru, rata-rata belum memiliki base pelanggan, sehingga akan sangat lama untuk menjadi besar.

Dari banyak penelitian yang pernah dilakukan ternyata orang Indonesia akan menceritakan kepada sedikitnya 3 orang untuk hal-hal yang membuatnya senang atau puas. Namun, sebaliknya dia akan menceritakan kepada sedikitnya 15 orang untuk hal-hal yang membuatnya mengecewakan dan kepada sebanyak-banyaknya orang untuk hal-hal yang menjengkelkannya.....!!!

Menggunakan Metode WOM memiliki keuntungan dan Kerugian.

Kerugiannya :
1. Informasi tidak bisa dikontrol. Sehingga bisa saja hal Biasa menjadi Buruk atau bahkan menjadi "Luar Biasa" tergantung si pembawa berita.
2. Tidak ada target waktu mencapai tujuan WOM. Tidak bisa ditentukan jumlah pelanggan baru sebesar ...% dengan metode ini.
3. Mudah ditiru oleh kompetitor
4. Terkadang merek kita yang dibicarakan tetapi merek kompetitor yang "panen". Misalnya manfaat refleksi atau manfaat minum buah mengkudu, belum tentu produk yang dibeli adalah merek kita, bisa jadi yang dibeli adalah merek kompetitor yang berlokasi lebih dekat dengan calon pelanggan.
5. Tidak cocok untuk produk atau jasa yang baru diluncurkan
6. Produk/jasa harus benar-benar prima atau yang terbaik, karena jarang atau hampir tidak ada orang yang merekomendasikan produk yang biasa saja.


Keuntungannya :
1. Murah bahkan Gratis
2. Saat ini dapat menyebar dengan cepat dengan menggunakan VIRAL MARKETING
3. Lebih mudah meyakinkan calon konsumen karena informasi bersumber dari orang yang dikenal
4. Tingkat loyalitasnya lebih tinggi
5. Lebih cepat menimbulkan pembelian dibanding dengan metode komunikasi lainnya.


Word of mouth..memang membuat suatu produk dapat menjadi terangkat atau bahkan jatuh karenanya.
Oleh karena itu WOM sendiri sebenarnya dapat dibuat sedemikian mungkin agar menjadi baik..baik itu bagi produk atau perusahaan yang bersangkutan, caranya:
1. Buat produk yang memang berkualitas baik.
2. Bilamana produk tidak memenuhi standar kualitas, itu sudah pasti menjadi tugas marketing untuk mengangkat fitur2 yang terkandung dari produk tersbut yang merupakan selling point yang baik..
3. Betul sekali bahwa WOM dikeluarkan oleh pihak ketiga dan seterusnya..oleh karena itu buatlah pihak ketiga tersbut benar2 memahami kebutuhannya dan memang terakomodir oleh produk ini..
4. WOM terbaik keluar dari orang2 besar atlit, petinggi, pejabat, artis, dll. bila kata2 mutiara telah keluar dari mulut mereka, maka semua dapat terhipnotis.
5. Buatlah orang2 penghasil WOM ini puas, caranya entertain mereka, endors mereka, buat hubungan yang selalu baik dengan mereka dan tanamkan kehebatan produk dan perusahaan kita pada diri mereka.
6. Buatlah event yang membuat nama perusahaan menjadi besar atau setidaknya sponsorilah event2 yang besar perkenalkan produk kita lewat alat2 promosi yang tepat pada event tersebut.

Coba ingat-ingat : apakah Rumah Sakit, Dokter, Taksi, Restaurant atau Hotel atau yang kita gunakan selama ini karena iklannya diberbagai media atau karena Bisikan atau mungkin rekomendasi dari seseorang ?

Rabu, 14 Januari 2009

Bagaimana pola orang memilih stasiun Televisi?

Industri televisi sekarang sudah mengalami banyak kemajuan, diawali dengan TVRI sekarang sudah ada 10 TV swasta Nasional dan ditambah TV lokal yang ada didaerah masing - masing


Menurut data Nielsen rata - rata orang menonton TV sekitar 4 jam sehari, dimana jam 18.00 - 22.00 adalah jam orang banyak menonton. kecuali saat lebaran ada perbedaan waktu nonton yang cukup signifikant dimana jam 3 - 4 pagi banyak umat muslim saur sambil menonton TV.


Hal yang jadi pertanyaan adalah ? stasiun TV mana yang mereka pilih ketika mereka tonton, kalau dari data nielsen ada beberapa fluktuasi yang terjadi dimana SCTV, RCTI, Indosiar saling berebut posisi merebut hati pemirsa.

Kalau dari Riset yang pernah saya lakukan ternyata penonton TV itu tidak loyal terhadap satu stasiun TV, tapi loyal terhadap acara. jadi kalau dilihat angkanya sekitar 70% penonton memilih program TV dibanding stasiun TV ketika mereka akan menonton TV.


Hal ini sebenarnya merupakan peluang bagi stasiun TV baru mempunyai kesempatan yang cukup besar untuk bisa mengalahkan stasiun TV lainnya, salah satu contoh adalah acara termehek mehek yang disiarkan di Trans TV pada tahun 2008 akhir bisa mendapat rating yang paling tinggi.


Kalau dilihat dari paradigma sekarang stasiun TV seperti RCTI tidak segan mengganti yang baru tayang jika rating yang dihasilkan tidak terlalu bagus. ya mungkin itu salah satu cara mereka agar mereka bisa tetap menjadi TV yang paling banyak ditonton.


So kedepannya kita lihat saja apa yang akan terjadi?


salam @ dodi






Jumat, 09 Januari 2009

Sampai Kapan Positioning Brand kita perlu dipertahankan?



Pertanyaan ini cukup mengelitik biasanya diajukan oleh para marketer terhadap produk yang mereka miliki?
4 Hal yang sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah?

1. Product Vision
Visi dari produk ketika embrio brand ini baru dilahirkan adalah menentukan bagaimana positioning brand kita akan dibawa. hal yang harus kita perhatikan apakah positioning produk masih relevan dengan produknya.


2. Competition
Melihat Kompetesi yang terjadi seperti apa? apakah secara kompetisi produk yang dimiliki memounyai keunggulan USP dibanding produk kompetitor.


3. Brand Audit

Brand audit sangat penting kita melakukan, untuk melihat bagaimana positioning yang sudah kita lakukan bisa diterima oleh konsumen. kita perlu melakukan riset konsumen dimana hal yang bisa kita gali dalam riset ini adalah :
Brand image dari konsumen meliputi teknik brand association


4. Sales Perfomance

Ini merupakan hal yang paling penting, bagaimanapun positifnya brand image tapi tidak menciptakan sales itu merupakan hal yang sia sia.

Kalau saja dari keempat faktor ini dianggap positif, sebaiknya Anda tetap mempertahankan aset positioning yang anda ciptakan. kalau dirasa perfomance tidak sesuai buru burulah mengganti positioning brand anda @cherrs dodi